Jumat, 23 Desember 2011

5s

Pernahkah sebelumnya Anda mendengar Budaya Kerja 5S? Atau bahkan Anda telah menerapkannya di tempat Anda bekerja saat ini? Budaya Kerja 5S adalah budaya kerja yang terlahir dari budaya Jepang dalam teknik berumahtangga praktis. Tujuannya adalah peningkatan profit, efisiensi, pelayanan, dan keamanan.
Budaya kerja 5S terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Budaya kerja 5S saat ini sudah banyak diterapkan dalam organisasi maupun perusahaan. Dasar-dasar 5S adalah sebagai berikut:
Seiri (Ringkas)
Merupakan langkah awal dalam menjalankan budaya 5S, yaitu membuang atau menyortir barang-barang, file yang tidak digunkan lagi ke tempat pembuangan atau recycle bin.
Tindakan ini dilakukan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, karena dipergunakan untuk menyimpan barang atau file yang memang penting dan dibutuhkan. Selain itu bertujuan agar tempat kerja Anda terlihat lebih rapi, tidak berantakan seperti sebelumnya.
Seiton (Rapi)
Setelah Anda menyortir semua barang atau file yang tidak dipergunakan lagi. Kini saatnya Anda merapikan semua barang dan file penting Anda dengan teliti. Buatlah semuanya menjadi terorganisir dan sistematis. Berikan nama pada setiap tempat penyimpanan yang mudah diingat, bisa juga gunakan kode pada tempat penyimpanan. Jika berbentuk barang, berikan label dengan nama atau visual sebagai ciri khas, jika berbentuk file atau softcopy data manajemenkan folder-folder di komputer Anda. Tujuannya agar mudah mengidentifikasi saat file, barang atau benda tersebut dibutuhkan dan Anda tidak perlu membuang banyak waktu hanya untuk mencarinya.
Seiso (Resik)
Langkah berikutnya adalah membersihkan tempat kerja, ruangan kerja dan lingkungan kerja Anda. Tanamkan dalam diri Anda kebersihan merupakan hal yang fital dalam kehidupan, jika Anda tidak menjaga kebersihan, lingkungan Anda menjadi kotor dan menjadi faktor utama terjangkitnya penyakit. Jika Anda terserang penyakit, sudah pasti pekerjaan Anda akan tertunda bahkan terbengkalai, terhentinya produktifitas Anda akan menyebabkan banyak kerugian. Lakukanlah kebersihan harian, pemeriksaan kebersihan dan pemeliharaan kebersihan.
Seiketsu (Rawat)
Tahap ini adalah tahap yang sulit, karena Anda harus menjaga ketiga tahap yang sudah dijalankan sebelumnya secara rutin. Tahap ini dapat juga disebut tahap perawatan atau maintenance.
Shitsuke (Rajin)
Rajin atau disiplin meliputi suatu kebiasaan dan pemeliharaan program 5S yang sudah berjalan. Ada baiknya, jika Anda berada diposisi sebagai atasan, buatlah standarisasi 5S dan berikan training 5S agar seluruh anggota organisasi atau perusahan paham akan kegunaan dari 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan karena dengan menerapan 5S yang praktis dan ringkas bertujuan pada efisiensi, pelayanan yang baik, keamanan bekerja, dan peningkatan produktifitas dan profit.

mikrokontroler

Pendahuluan
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan.
Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.




Sistem Input Komputer
Piranti input menyediakan informasi kepada sistem komputer dari dunia luar. Dalam sistem komputer pribadi, piranti input yang paling umum adalah keyboard. Komputer mainframe menggunakan keyboard dan pembaca kartu berlubang sebagai piranti inputnya. Sistem dengan mikrokontroler umumnya menggunakan piranti input yang jauh lebih kecil seperti saklar atau keypad kecil.
Hampir semua input mikrokontroler hanya dapat memproses sinyal input digital dengan tegangan yang sama dengan tegangan logika dari sumber. Level nol disebut dengan VSS dan tegangan positif sumber (VDD) umumnya adalah 5 volt. Padahal dalam dunia nyata terdapat banyak sinyal analog atau sinyal dengan tegangan level yang bervariasi. Karena itu ada piranti input yang mengkonversikan sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga komputer bisa mengerti dan menggunakannya. Ada beberapa mikrokontroler yang dilengkapi dengan piranti konversi ini, yang disebut dengan ADC, dalam satu rangkaian terpadu.

Sistem Output Komputer
Piranti output digunakan untuk berkomunikasi informasi maupun aksi dari sistem komputer dengan dunia luar. Dalam sistem komputer pribadi (PC), piranti output yang umum adalah monitor CRT. Sedangkan sistem mikrokontroler mempunyai output yang jauh lebih sederhana seperti lampu indikator atau beeper. Frasa kontroler dari kata mikrokontroler memberikan penegasan bahwa alat ini mengontrol sesuatu.
Mikrokontroler atau komputer mengolah sinyal secara digital, sehingga untuk dapat memberikan output analog diperlukan proses konversi dari sinyal digital menjadi analog. Piranti yang dapat melakukan konversi ini disebut dengan DAC (Digital to Analog Converter).

CPU (Central Processing Unit)
CPU adalah otak dari sistem komputer. Pekerjaan utama dari CPU adalah mengerjakan program yang terdiri atas instruksi-instruksi yang diprogram oleh programmer. Suatu program komputer akan menginstruksikan CPU untuk membaca informasi dari piranti input, membaca informasi dari dan menulis informasi ke memori, dan untuk menulis informasi ke output.
Dalam mikrokontroler umumnya hanya ada satu program yang bekerja dalam suatu aplikasi. CPU M68HC05 mengenali hanya 60 instruksi yang berbeda. Karena itu sistem komputer ini sangat cocok dijadikan model untuk mempelajari dasar dari operasi komputer karena dimungkinkan untuk menelaah setiap operasi yang dikerjakan.

Clock dan Memori Komputer
Sistem komputer menggunakan osilator clock untuk memicu CPU mengerjakan satu instruksi ke instruksi berikutnya dalam alur yang berurutan. Setiap langkah kecil dari operasi mikrokontroler memakan waktu satu atau beberapa clock untuk melakukannya.
Ada beberapa macam tipe dari memori komputer yang digunakan untuk beberapa tujuan yang berbeda dalam sistem komputer. Tipe dasar yang sering ditemui dalam mikrokontroler adalah ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory). ROM digunakan sebagai media penyimpan program dandata permanen yang tidak boleh berubah meskipun tidak ada tegangan yang diberikan pada mikrokontroler. RAM digunakan sebagai tempat penyimpan data sementara dan hasil kalkulasi selama proses operasi. Beberapa mikrokontroler mengikutsertakan tipe lain dari memori seperti EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory).

Program Komputer
Program digambarkan sebagai awan karena sebenarnya program adalah hasil imajinasi seorang programmer. Komponen utama dari program adalah instruksi-instruksi dari instruksi set CPU. Program disimpan dalam memori dalam sistem komputer di mana mereka dapat secara berurutan dikerjakan oleh CPU.

Sistem Mikrokontroler
Setelah dipaparkan bagian-bagian dari suatu sistem komputer, sekarang akan dibahas mengenai mikrokontroler. Digambarkan sistem komputer dengan bagian yang dikelilingi oleh garis putus-putus. Bagian inilah yang menyusun mikrokontroler. Bagian yang dilingkupi kotak bagian bawah adalah gambar lebih detail dari susunan bagian yang dilingkupi garis putus-putus. Kristal tidak termasuk dalam sistem mikrokontroler tetapi diperlukan dalam sirkuit osilator clock.
Suatu mikrokontroler dapat didefinisikan sebagai sistem komputer yang lengkap termasuk sebuah CPU, memori, osilator clock, dan I/O dalam satu rangkaian terpadu. Jika sebagian elemen dihilangkan, yaitu I/O dan memori, maka chip ini akan disebut sebagai mikroprosesor.



Contact me at: hsutanto@milis.stts.edu

Copyright (c) Hermawan Sutanto
Written in January 1998
Copying content must have permission from me !